Pembuatan Peta & Maket Infografis Bangunan Bersejarah Istana Kadariah pontianak, Kalimantan Barat
- Written by Nining
SALAH satu objek yang dikembangkan untuk menjadi andalan pariwisata di kota Pontianak adalah Istana Kadariah Pontianak.
Bangunan bersejarah Istana Kadariah Pontianak merupakan sebuah bangunan peninggalan warisan budaya lokal yang memiliki nilai sejarah budaa yang tinggi dan menjadi pusat kegiatan Agama Islam dan budaya Melayu di Kota Pontianak.
Bangunan bersejarah Istana Kadariah Pontianak merupakan bagian peninggalan dari Kesultanan Pontianak.
Perlu diketahui bahwa banyaknya objek wisata bangunan bersejarah di Kota Pontianak, yang tidak memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi yang lengkap kepada masyarakat pada saat berkunjung ke obyek bangunan bersejarah. Sebagai contoh adalah Istana Kadariah Pontianak yang merupakan obyek wisata sejarah karena potensi dimiliki selama ini dirasa belum secara keseluruhan digali, dimanfaatkan dan dikemas secara baik untuk menarik wisatawan, sehingga dirasa perlu untuk mengoptimalkannya untuk dapat melestarikan peninggalan hasil sejarah dan budaya Kota Pontianak.
Berdasarkan uraian pendahuluan diatas, maka permasalahan yang dihadapi oleh pihak pengelola Istana Kadariah Pontiaak maupun piha-pihak terkait yang terlibat dalam penanganan masalah dibangunan bersejarah tersebut adalah:
- Tidak tersedianya elemen pendukung berupa Peta dan Maket Infografis untuk dapat dipergunakan sebagai media informasi kepada masyarakat (pengunjung) yang bersifat aktual, akurat, dan mudah dipahami guna menambah wawasan tentang obyek wisata sejarah Istana Kadariah Pontianak.
- Keterbatasan daya dukung SDM dari pihak pengeola Istana Kadariah Pontianak dalam menyediakan sebuah media informasi secara visual ilustrasi maupun visual fotografi berupa peta dan maket infografis yang bersifat aktual, akurat, dan mudah dipahami.
Untuk mengatasi masalah diatas, maka Jurusan Teknik Arsitektur Polnep melaksanakan kegiatan berupa Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Pembuatan Peta dan Maket Infografis Bangunan Bersejarah Istana Kadariah Pontianak.
Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) yang dilaksanakan oleh jurusan Teknik Arsitektur Polnep adalah sebagai suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam penerapan dan pengembangan hasil-hasil riset perguruan tinggi dan merupakan salah satu bentuk kontribusi lembaga pendidikan tinggi dalam hal ini Politeknik Negeri Pontianak melalui Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UP2KM) dalam rangka turut membanty terkait dengan penyediaan Peta dan Maket Infografis untuk dapat digunakan sebagai media infprmasi kepada masyarakat (pengunjung) untuk menambah wawasan tentang obyek wisata Sejarah Istana Kadariah di Pontianak serta membantu stakeholder (Pemda Kota Pontianak dan Pengelola Istana Kadariah) dalam upaya pengembangan dan pelestarian terhadap Istana Kadariyah Pontianak sebagai obyek wisata sejarah (bangunan bersejarah).
Kegiatan PPM (Pengabdian Pada Masyarakat) di Istana Kadariah Pontianak, dilakukan oleh para Dosen dan mahasiswa di lingkungan Jurusan Teknik Arsitektur, Politeknik Negeri Pontianak.
Para Dosen ini diketahui oleh Wahyudin Ciptadi.,ST.,M.Sc., beranggotakan Erwin Rizal , ST.,MT.; Chandra Bayu, ST.MT.; R Puspito Harimurti,ST.,M.Sc.; Muhammad Radhi,ST.,M.SC dan dibantu oleh 7 orang mahasiswa DIII Arsitektur, Polnep.
Tujuan dari kegiatan Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) yang dilaksanakan oleh Jurusan Teknik Arsitektur Polnep ini adalah :
- Menyediakan Peta dan Maket Infografis yang bersifat akurat yang dapat digunakan dalam menunjang sebagai media informasi kepada masyarakat (pengunjung) untuk menambah wawaasan tentang obyek wisata sejarah Istana Kadariah di Pontianak.
- Mengenalkan kepada SDM pengelola istana Kadariah Pontianakmengenai media Informasi secara visual ilustrasi maupun visual fotografi berupa Peta dan Maket Infografis agar bisa menjelaskan kepada masyarakat yang datang berkunjung ke Istana Kadariah Pontianak.
- Membantu stakeholder(Pemda Kota Pontianak) melengkapi sarana media informasi dalam rangka upaya pengembangan dan pelestarian terhadap Istana Kadariah Pontianak sebagai obyek wisata sejarah (bangunan bersejarah).
Manfaat dari kegiatan program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) ini adalah memiliki keterkaitan antara lembaga Politeknik Negeri Pontianak selaku pihak yag melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan pihak pengelola Istana Kadariah Pontianak selaku penerima manfaat dari dilaksanakannya kegiatan pengabdian pada masyarakat ini serta membantu stakeholder (Pemda Kota Pontianak) dalam upaya pengembangan dan pelestarian terhadap Istana Kadariah Pontianak sebagai obyek wisata sejarah (bangunan bersejarah).
Luaran yang lain dihasilkan juga oleh lembaga Politeknik Negeri Pontianak antara lain : terselenggaranya kegiatan tri dharma perguruan tinggi khususnya oleh para staf pengajar di Jurusan Teknik Arsitektur. Dan bukti kepedulian sosial lembaga Politeknik Negeri Pontianak terhadap permasalahan di bangunan bersejarah Istana Kadariah Pontianak, mengenai sejarag dan informasi mendalam mengenai bangunan yang mereka kelola:
Sedangkan khalayak sasaran kegiatan Program Pengabdian Masyarakat (PPM) ini adalah :
- Pemandu wisata dan pengelola Istana Kadariah Pontianak yang menjadi pihak yang langsung berhubungan dengan para stakeholder dalam penanganan masalah penyediaan media informasi secara visual ilustrasi maupun visual fotografi berupa Peta dan Maket Infografis agar bisa menjelaskan kepada masyarakat yang datang berkunjung ke Istana Kadariah Pontianak.
- Masyarakat yang datang berkunjung ke bangunan bersejarah Istana Kadariah Pontianak yang secara langsung akan mendapatkan manfaat maupun dampak positif dalam penanganan masalah penyediaan Peta dan Maket Infografis untuk dapat digunakan sebagai media informasi yang bersifat aktual, akurat, dan mudah dipahami.
Melalui kegiatan PPM ini diharapkan pula dimasa yang akan datang, seluruh Istana Kesultanan yang ada di Kalimantan Barat dapat mengadopsi pendekatan pembuatan Maket dan Peta Infografis di Istana Kadariah ini sebagai model bagi pendekatan dalam penyediaan media informasi secara visual ilustrasi maupun visual fotografi secara akurat.
Sumber : Suara Pemred Kalbar
KAPAL WISATA MABM BIDAR PELANGI JUBAIR KARAM
- Written by Nining
SINTANG, TRIBUN Kapal Wisata MABM Bidar Pelangi Jubair yang tertambat di taman bungur, karam Minggu (10/5) pagi. Karamnya Kapal Wisata bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Sintang yang ke-658.
Pengelola Kapal Wisata MABM Bidar Pelangi Jubair, Kurniawan menyebut karamnya kapal wisata disebabkan pompa air otomatis yang berada di lambung kapal tidak berfungsi lantaran listrik padam. Menurut Kurniawan mesin pompa air akan berfungsi otomatis ketika air yang masuk ke lambung kapal dalam batas tertentu. Sehingga air yang masuk akan di pompa keluar.
“Kita cek ternyata listrik yang kita cantolkan di Balai Ruang (komplek pondopo bupati) listriknya tidak hidup dari jam 8 malam, sampai setengah 6 pagi. Kami menduga tidak berfungsinya pom air di dalam kapal yang menyebabkan air masuk selama 10 jam tidak terpompa keluar sehingga air sungai masuk dan kapal karam 80 persen hampir tenggelam,” kata Kurniawan, Minggu (10/5).
Kurniawan mendapat informasi lambung kapal dipenuhi air pada pukul 05.30 WIB. Ada seorang ibu melihat air masuk sangat banyak, pukul 5.30 sekitar 20 menit kondisi air sudah seperti ini,”katanya.
Meski tidak beroperasi selama pandemi sejak satu bulan terakhir, pengelola menyiagakan dua orang penjaga. Masing -masing bertugas dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.00. Kemudian dimontor lagi pada pukul 17.00-19.00 malam. “ Kita siapkan dua penjaga. Memang tidak tinggal di kapal, hanya mengontrol kondisi kapal,”katanya.
Kapal Wisata MABM Bidang Pelangi Jubair mulai beroperasi pada 20 Februari 2020. berhenti beroperasi sejak satu bulan terakhir lantaran corona membatasi kegiatan dalam bentuk kerumunan massa. Selama tidak beroperasi, kapal wisata air ini bersandar di Taman Bungur.” Satu bulan setengah beroperasi, satu bulan setengah lagi berhenti karena tidak boleh ada keramaian karena corona. Tapi tetap kita awasi. Malam tadi, air masuk karena pompa air tidak hidup, mesin pembuang air tidak berfungsi listriknya mati. Mengapa listrik padam, ini yang kita cari, kenapa stut itu tidak berfungsi, kita belum tahu,” jelas Kurniawan.
Kurniawan membantah jika kapal karam disebabkan lambung kapal bocor, “Kalaupun bocor, Anda harus lihat, dari 3 bulan yang lalu ada di situ. Ndak ada masalah, karena selama ini hidup terus mesinnya 24 jam. Tapi tadi malam dari jam 8 sampai jam 5 pagi mesin pompa tidak hidup,”tegasnya.
Saat ini, pihaknya tengah berupaya menarik kapal wisata tersebut agar kembali keposisi normal ,” Upaya sekarang kita tarik, supaya tidak tenggelam. Kita siapkan ponton, penariknya, ada 4 cengkok besar, mudah mudahan bisa kembali. Kita belum tahu sampai kapan ,”tukasnya.
Sumber : Tribun Pontianak
Disporapar Kalbar Kembangkan Agrowisata
- Written by Nining
PONTIANAK, SP - Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar, Natalia Karyawati menyatakan, terus mengembangkan dan siap mempromosikan Agrowisata. Bidang ini, menurut Natalia, mempunyai proyeksi yang sangat bagus.
“Bidang Agrowisata, tentunya sangat prospek, Kalbar, secara umum kaya akan berbagai potensi pertanian, yang bisa dikembangkan bersama-sama menjadi wisata pertanian,” paparnya.
Salah satu yang sangat menarik adalah Wisata Balik Kampoeng Petik Jeruk di Kalimas, Kubu Raya. Natalia menyatakan, Wisata Bale Kampieng sebagai destinasi wisata baru di Kubu Raya dan khususnya Desa Kalimas ini akan terus kami promosikan, baik di dalam maupun diluar daerah. “Bila terus dikembangkan, pastinya Desa Kalimas bisa menjadi daerah wisata tujuan unggulan di Kubu Raya maupun Kalbar nantinya,” kata Natalia.
Natalia juga akan terus menggaungkan Wisata Balek Kampoeng kepada para kolega maupun kenalannya. Ia memang sempat pesimis dan tidak tertarik untuk datang. Tapi karena sangat menantang, ia melihat ada potensi baru dan ternyata di lapangan patut diapresiasi.
“Makanya nanti saya akan mengajak kawan-kawan untuk berkunjung ke sini lagi, memetik jeruk dan nikmati suasana alam.” papar dia.
Mempromosikan destinasi wisata apalagi yang masih baru menurutnya sebagai satu cara mendorong tempat wisata tersebut berkembang. Terlebih di era media sosial, memberikan kemudahan akses pada masyarakat luar melihat tempat wisata dengan cepat.
Mendorong desa mnejadi desa mandiri satu diantaranya menggali potensi desa. Kemudian dikembangkan ke sektor pariwisata merupakan program dari pemerintah, satu desa satu objek wisata.
“Saya sangat mengapresiasi pihak pengelola Pang 5 Group, jeli melihat poteni Desa Kalimas dengan mengembangkan agrowisata sebagai wisata unggulan disini,” tambahnya.
Tak lupa ia berpesan agar adanya tempat wisata di Desa Kalimas dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat.
“Semoga tempat ini bisa memberikan hal baik bagi masyarakatnya seperti peningkatan perekonomian warga,” pesannya.
Gaungkan promosi wisata Kalbar, Natalia menyatakan, bahwa Kalbar, miliki “Rimba dan Budaya”. dan ia mengajak untuk secara bersama-sama mempromosikan pariwisata Kalbar.
“Pmerintah ke depannya akan mempromosikan Kalbar melalui keunikan budaya yang ada dan melalui pesona alam yang mengagumkan di Kalbar dengan “Kalbar Rimba dan Budaya,” pungkasnya.
Sumber : Suara Pemred Kalbar
Bermain di HUT Pemkot
- Written by Nining
KETUA Forum Komunikasi Tradisi Permainan Meriam Karbit Kota Pontianak Fajriudin Anshary menjelaskan pihaknya secara tertulis telah menyampaikan pemberitahuan kepada seluruh kelompok meriam tentang peniadaan gelaran meriam karbit pada malam Idul Fitri mendatang.
“ Kami telah menyampaikan surat pemberitahuan dari pemkot Pontianak bahwa tahun ini tidak ada penyelenggaraan festival meriam karbit seperti tahun-tahun sebelumnya, karena masih ada pandemi Covid 19,” kata Anshary kepada Tribun Minggu (10/5).
Ia menerangkan bahwa pihaknya juga memaklumi situasi ditengah wabah Covid 19 sehingga penundaan tersebut harus dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya kerumunan. “kita juga menyampaikan imbauan kepada kawan-kawan bahwa bisa saja gelaran festival meriam karbit nanti untuk bersinergi bersama perang melawan corona. Salah satunya dalam hal tradisi menjelang idul fitri yakni festival meriam karbit pada tahun ini tidak akan digelar.
“Tahun ini dengan pertimbangan Covid-19 festival meriam karbit tidak kita laksanakan,” kata edi Kamtono, Minggu (10/5). Ia mengatakan tidak digelarnya festival meriam karbit sebagai upaya untuk meminimalkan terjadi kerumunan orang. Menurutnya festival meriam karbit bukan satu-satunya even khas Kota Pontianak yang batal digelar. Di antara lainnya festival titik kulminasi.
Dirinya menyampaikan saat ini semua pihak tegah berusaha memerangi Covid-19 dan menerapkan pembatasan fisik. Sehingga diharapkan masyarakat juga tiak memaikan meriam karbit pada malam menjelang Idul Fitri.
“Siapa yang bisa menjamin jika dimainkan lalu masyarakat berbondang-bondong ingin menyaksikan secara langsung,”ujarnya. Edi menjelaskan sebaiknya seluruh komponen masyarakat turut merasakan keprihatinan pandemi Covid-19. Dirinya menyebutkan juga merasakan kesedihan jika tradisi meriam karbit dalam menjelang idul fitri ditiadakan, sebab sejak kecil ketika akan menyambut lebaran, dentuman suara meriam yang menggelar digeser pada hari ulang tahun Kota Pontianak,”ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga menyampaikan imbauan kepada para kelompok meriam karbit agar tidak bermain meriam pada selama masa pandemi Covid-19. Dirinyapun enggan bertanggung jawab jika memaksa bermain dan menyalakan meriam akan ditindak oleh para aparat penegak hukum karena terjadi kerumunan massa.
“Kita juga sampaikan kepada para kelompok permainan meriam agar tidak bermain meriam, kalau masih tetap memaksa bukan lagi menjadi tanggung jawab forum,” ujarnya. Berdasarkan data festival meriam tahun lalu, terdapat 49 kelompok permainan meriam karbit sepanjang sungai pesisir sungai kapuas. Semua kelompok tersebut telah disampaikan imbauan pemberitahuan tersebut.
Sumber : Tribun Pontianak
Beduk Raksasa di Depan Masjid Raya Singkawang
- Written by Nining
SINGKAWANG, SP - Memeriahkan bulan suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah/2020 Masehi, Pemuda Melayu Singkawang melakukan pemasangan beduk raksasa didepan Masjid Raya Singkawang. Selasa (21/4).
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie memantau pemasangan beduk raksasa yang diinisiasi salah seorang anggota Pemuda Melayu Singkawang, sekaligus Anggota DPRD Singkawang.
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemuda Melayu yang sudah menyelesaikan pembuatan beduk raksasa ini,” kata Tjhai Chui Mie.
Wali Kota juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Kaum Muslim Sehati (Kamus) Kota Singkawang. Menyambut dan memeriahkan bulan suci Ramadhan dan Idulfitri, kata Wali Kota, mereka telah menghias Kota Singkawang dengan ribuan tanglung dan lampu bulan bintang dari Jalan Pasir Panjang sampai Jalan Diponegoro.
“Meski dalam pandemi Covid-19, semangat umat muslim untuk melaksanakan ibadah puasa jangan sampai kendor. Mudah-mudahan denngan doa kita bersama, wabah Virus Corona segera berlalu dari Indonesia, khususnya Kota Singkawang,” harapnya.
Salah seorang Pemuda Melayu Kota Singkawang, Muhammadin mengatakan. Walau sedang pandemi Covid-19, semangat untuk melaksanakan ibadah puasa tidak boleh kendor.
“Kita harus tetap semangat dan kita sama-sama berdoa, agar wabah Covid-19 cepat berlalu dari Indonesia, khususnya Kota Singkawang,” ucapnya.
Sumber : Suara Pemred Kalbar
Page 22 of 25